Telan Rp3,2 Triliun, Proyek Revitalisasi Pelabuhan Pelindo IV Mulai Dikerjakan

Operator pelabuhan wilayab timur, PT Pelindo IV (Persero) mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk mendukung operasional alat bongkar muat dan fasilitas apung milik perseroan.
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo 4, Susantono, mengatakan, alokasi tersebut untuk men-cover kebutuhan suplai BBM jenis high speed diesel atau HSD pada pelabuhan kelolaan dalam setahun.
"Pemilihan supplier-nya tengah dalam tahapan pelelangan. Rencana suplai BBM untuk 23 pelabuhan kita," katanya, belum lama ini.

HSD merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane number 45, di mana umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa mekanik (injection pump) dan electronic injection.

Sejauh ini, Pelindo IV melaksanakan berbagai kegiatan utama di 20 pelabuhan kelolaan dan 3 terminal peti kemas yang tersebar di wilayah timur Indonesia.
Jasa kepelabuhanan yang dikelola adalah jasa pemanduan, jasa, labuh, tambat, embarkasi dan debarkasi penumpang, bongkar muat barang curah dan bag, pergudangan, terminal peti kemas dan bongkar muat peti kemas.

Kemudian, perseroan juga telah memulai pengerjaan proyek pengembangan dan revitalisasi 9 pelabuhan kelolaan yang dipersiapakn menjadi jaringan konektivitas wilayah timur dalam kerangka Tol laut.
Revitalisasi ditargetkan rampung 2018 dan beroperasi secara penuh pada tahun selanjutnya dengan menelan investasi Rp3,2 triliun yang bersumber dari PMN dan kas internal.
Adapun pelabuhan yang direvitalisasi perseroan secara simultan mulai tahun ini, yakni Bitung, Kendari, Tarakan, Ambon, Ternate, Jayapura, Sorong, Merauke dan Manokwari.

No comments: