Bahan Kimia Anorganik

Bahan kimia anorganik adalah bahan kimia dari segala senyawa yang diturunkan bukan dari senyawa karbon. agar sesuai dengan struktur dalam Bab 28 menurut Harmonized System, maka tinjauan bahan kimia anorganik di bagi dalam enam sub-sub sebagai berikut :
  1. Unsur kimia
  2. Asam anorganik dan senyawa oksigen dengan bukan logam 
  3. Senyawa halogen atau belerang dengan bukan logam
  4. Basa Anorganik dan senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam
  5. Garam dan Garam Peroksi dari Asam Anorganik dan Logam
  6. Aneka Bahan Kimia Anorganik.

A. Unsur Kimia

Unsur kimia adalah suatu zat yang tidak dipecahkan atau diolah lagi menjadi yang lebih sederhana dengan menggunakan proses kimia Halogen: merupakan nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam yaitu Fluorine, Chlorine, Bromine dan Lodine.

Belerang (Sulfur) :
Suatu unsur bukan logam dengan lambang S. Merupakan benda padat berwarna kuning, tidak larut dalam air tetapi dalam CS2 dan benzene. Dipergunakan untuk pembuatan asam sulfat, vulkanisasi karet, pemberantasan fungsi, korek api dan lain-lain.

Carbon black (jelaga karbon) :
suatu jenis karbon yang halus dan berwarna hitam. Suatu jelaga karbon yang diperoleh dengan pembakaran tidak sempurna atas perengkahan (cracking) bahan organik, misal : gas alam. Digunakan sebagai pigmen dalam cat, tinta cetak, semir sepatu, bahan penguat industri karet.

B. Asam Anorganik

Asam Anorganik dan senyawa Oksogen dengan bukan logam Asam anorganik adalah persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan atom logam. Senyawa oksogen dengan bukan logam adalah senyawa oksida bukan logam (seperti P2O5 SO2)

Asam Khlorida (HCL) :
Merupakan gas yang sangat mudah larut dalam air. Larutan ii sangat tajam baunya, tidak berwarna bila murni dan kekuningan bila ada campuran. digunakan dalam banyak keperluan antara lain pembuatan garam chlorida, membersihkan logam besi seng dan ekstraksi gelatin dari tulang. Gas alam khlorida banyak dipergunakan dalam sintesa organik antara lain untuk pembuatan chloroprene, vinyl chlorida dan lainnya.

Asam Sulfat
Merupakan larutan SO3 dalam asam sulfat sebagai sama pyro sulfat. Merupakan cairan kental, tidak berwarna atau coklat tua. Asapnya berbahaya karena mengandung SO2 bebas. Digunakan sebagai bahan sulfonasi dehydrasi dan sebagainya.


C. Senyawa Halogen atau Berelang dengan bukan logam

Suatu persenyawaan halogen dengan bukan logam dan persenyawaan belerang dengan bukan logam (seperti SO2)

Sulphur dioksida :
Dikemas dalam botol baja dengan tekanan atau dalam larutan air. Diperoleh dari pembakaran belerang melalui pemanggangan sulfida alam atau kalium sulfat alam dengan tanah liat dan kokas. Digunakan sebagai bleaching agent (pemutih).


D. Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan peroksida logam

Basa sebagaimana telah diuraikan diatas adalah persenyawaan yang apabila bereraksi dengan asam membentuk garam, rasanya pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin. Merupakan hidroksida logam, bisa membirukan lakmus merah.

Amoniak :
Suatu persenyawaan nitrogen dan hidrogen. Berupa has dengan bau yang sangat tajam. dalam perdagangan gas tersebut dimamparkan dalam silinder baja. Larutan dalam air disebut amonia (NH4OH). Digunakan untuk pengawetan lateks; amoniak cair digunakan dalam pabrik pendingin.

Oksida Logam :
Merupakan serbuk putih yang tidak larut dalam air, digunakan untuk bahan pengisi cat, pembuat abrasive, pengeringan gas dan sebagai katalisator

Mangan dioksida
merupakan nama lain untuk chrome oxide terhidrasi, digunakan sebagai bahan pewarna dengan nama Chrome Green.

E. Garam

Suatu persenyawaan yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Sedangkan garam anorganik ialah garama logam diperoleh dengan mengganti unsur Hidrogen dalam asam dengan logam atau gugusan Ammonium (NH4). Dalam keadaan cair atau larutan merupakan elektrolit yang dengan elektrolit memberikan logam (radikal) pada katoda.

Sodium hipokhlorit :
Produk tersebut dalam perdagangan dikenal sebagai eau de javel, berbentuk larutan cair. Dibuat dengan elektrolisa larutaan cair sodium khlorida atau kalsium hipokhlorit atau dari kaustik soda yang diolah dengan khlor. Karena mudah larut dalam air maka garam ini tidak dapat dipisahkan dalam keadaan tak berair, tidak stabil dan peka terhadap panas. Larutan airnya tidak berwarnah atau berwarna kekuning-kuningan dan berbau chlor. Pada umumnya masih mengandung sodium khlorida sebagai kotoran. Digunakan Sebagai desinfektan, untuk menjernihkan air dalam fotografi, untuk obat sebagai antiseptik, dicampur dengan air dikenal sebagai Danki's Colution.

No comments: