1. Faktis (Factis)
Factis adalah suatu bahan pengganti karet. Faktis ada 2 (dua) macam yaitu :
- Faktis ciklat, diperoleh dari pengolahan minyak ikan dengan berelang
- Faktis putih, dibuat dari minyak ikan rapa (nabati) yang dibubuhi S2CI2.
2. Karet Sintetis
Bab 40 AHTN memberi penjelasan tentang karet sintetis sebagai berikut : Zat (bahan) sintetik tidak jenuh yang dapat diubah dengan tidak kembali ke sifat semula melalui vulkanisasi menggunakan belerang menjadi zat non termoplastik, yang pada suhu antara 18 erajat celcius an 20 derajat celcius tidak akan putus bila direntangkan hingga tiga kali panjang aslinya dan setelah direntangkan hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit panjangnya akan kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali panjang aslinya".
Baan-bahan / zat-zat yang memenuhi syarat-syarat tersebut antara lain adalah :
- Cis - polyisoprene (IR)
- Polybutadiene (BR)
- Polychlorobutadiene (CR)
- Polibutadiene Styrene (SBR)
- Polychlorobutadiene Acrylonitrile (NCR)
- Polybutadiene Acrylonitrile (NBR)
- Butyl Rubber (IIR) terdiri atas isobutylene yang dipolimerisasi dengan jumlah kecil isoprene
Demikian juga halnya dengan Tioplasts (TM) yaitu zat polimerisasi menyerupai karet dan karet alam yang disempurnakan dengan jalan mencampur zat-zat sintetis tidak jenuh dengan polimer sintetis kadar tinggi, asalkan produk-produk tersebut di atas memenuhi syarat-syarat mengenai vulkanisasi daya memanjang dan daya pulih seperti diuraian diatas.
Karet entah melekat, plastik tapi kurang elastis. Karet vilkanisasi ang tidak diperkeras adalah plastis tidak melekat. Karet yang diperkeras adalah kaku dan keras. Karet sintetis dapat dibuat dari senyawa-senyawa hidrokarbon (HK) misalnya batubara, alkohol, acetyleen (asetlena), minyak tanah, gas alam dan sebagainya.
- Karet sintetis ada keuntungannya bila dibadingkan dengan karet alam. Karet alam melarut daam minyak tanah, bensin dan sebagainya sedangkan karet sintetis tidak. Oleh karena itu banyak pipa untuk mengalirkan bensin, minyak pelumas dan sebagainya dibuat dari karet sintetis, karena pipa dari logam tidak baik berhubungan dengan getaran-getaran yang dialami dalam pemakaiannya misalnya pada motor (mesin)
- Karet sintetis lebih tahan terhadap panas, sinar matahari, zat-zat asam dan lebih sukar ditembus gas serta cairan dan ban dalam yang dibuat dari karet sintetis sukar ditambal kalau bocor, tidak seperti ban dalam dari karet alam
- Karet alam lebih mudah diolah daripada karet sintetis
- Karet alam lebih kenyal dari karet sintetis dan lebih tahan koyak
Kesimpulan, ada kelebihan dan ada kekurangan dari karet alam an karet buatan. Kedua bahan ini terus bersaing, yang mana yang akan keluar sebagai pemenang, sangat tergantung pada faktor-faktor ekonomis dan teknologi atau harus saling membutuhkan. Sejarah akan mencatata, terlebih bila diingat bahwa karet alam dihasilkan oleh negara-negara yang sedang berkembang, sedang karet sintetis oleh negara industri (maju), maka faktor sosial politik mungkin juga dapat pegang peranan.
Dipasar dikenal karet Akrilonitril dengan butadiene, sifat-sifatnya adalah :
- Tak tembus gas an air - tahan minyak tanah
- Tahan koyak - tak berapa tahan cahaya
- Tahan gesekan - tahan udara
- Tahan panas dan dingin
No comments:
Post a Comment