Kepemimpinan yang baik tidak hanya mengandalkan kemampuan manajemen dan wibawa saja. Memang keduanya akan membuahkan kepatuhan dan rasa hormat dari bawahan Anda. Namun lebih dari itu Anda memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan keahlian yang Anda miliki dan memperbaiki 'celah' yang menjadi kekurangan Anda selama ini sebagai pemimpin. Tentunya Anda menyadari bahwa pemimpin juga manusia yang pastinya punya kelebihan apalagi kekurangan.
Namun, bagaimana cara mengetahui kekurangan agar perbaikan bisa dilakukan dengan efektif? Salah satunya adalah dengan meminta masukan atau kritik dari orang yang berada dalam manajeman Anda, dibawah kepemimpinan Anda cukup lama atau yang terbiasa terlibat dengan Anda sehingga mereka dapat memberikan kritik yang objektif dan membangun.
Pada dasarnya memang tidak ada orang yang suka dikritik, namun yakinlah bahwa ini salah satu cara efektif untuk memperbaiki kepemimpinan Anda. Bagaimana Anda bisa berkembang dan menjadi pemimpin yang akomodatif dan lebih baik jika Anda tidak tahu kekurangan Anda dan enggan memperbaikinya?
Namun pada kenyataannya kita hidup dalam budaya yang penuh dengan rasa 'sungkan', sehingga seringkali sulit bagi Anda sebagai seorang pemimpin untuk meminta masukan atau kritik secara jujur dari orang yang bekerja di bawah kepemimpinan Anda. Ada ketakutan bahwa jika mereka mengungkapkan kekurangan Anda di mata mereka secara terbuka, bisa-bisa pekerjaan mereka dipertaruhkan.
Namun ada beberapa trik yang bisa membantu Anda 'encourage' karyawan Anda agar mereka tidak segan dan sungkan untuk memberikan kritik terhadap kepemimpinan Anda.
1. Analisa diri Anda sekali lagi sebelum bertanya.
Menurut Anda, kekurangan apa yang perlu diperbaiki dari kepemimpinan Anda? Daerah mana yang menurut Anda perlu di benahi? Ketika Anda meminta karyawan Anda untuk memberikan kritik, secara spesifik jelaskan bagian mana dari diri Anda yang perlu diperbaiki. Misalnya, apakah selama ini saya adalah pemimpin yang terbuka terhadap masukan terhadap strategi penjualan?
2. Berikan pertanyaan 'pancingan'.
Ingatlah bahwa Anda harus membuat karyawan Anda merasa nyaman untuk memberikan kritik. Cara melakukannya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban elaborate, spesifik, namun tidak menyudutkan mereka. Contohnya adalah : jika Anda punya kesempatan untuk memegang posisi saya, apa hal pertama yang akan Anda lakukan? Apa yang bisa saya lakukan untuk memudahkan pekerjaan Anda? Menurut Anda apa yang sebaiknya saya prioritaskan dalam pekerjaan saya?
3. Pilih orang yang tepat.
Pilih orang yang bisa memberikan kritik secara kompeten, sehat dan tepat. Pilihlah orang yang sudah mengenal kepemimpinan dan kinerja Anda cukup lama, karyawan yang mengetahui tanggung jawab Anda, orang yang tidak terang-terangan 'mengincar' jabatan Anda dan orang yang terbuka terhadap perubahan.
4. Jangan defensive.
Sekali lagi ingatlah bahwa Anda membutuhkan kritik dari karyawan Anda agar Anda bisa menjadi pemimpin yang lebih baik bagi mereka. Tidak ada pemimpin yang sempurna, namun Anda berkewajiban untuk terus memperbaiki diri demi profesionalitas. Jika karyawan Anda memberikan kritik yang terasa menyinggung, disampaikan dengan kurang elegan atau tidak Anda setujui, jangan langsung berdebat dan memberikan reaksi yang berlebihan. Andalah yang meminta opini mereka, maka dengarkan dan berterimakasihlah.
5. Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menentukan kritik mana yang akan Anda aplikasikan.
Keputusan untuk mempertimbangkan atau mengacuhkan tiap kritik ada di tangan Anda. Karyawan Anda adalah salah satu sumber yang bisa memberikan kritik dan masukan, namun bukan satu-satunya sumber
Remember! :
Anda hanya berhak memimpin sejauh mana Anda telah melayani (Dr. Edwin Louis Cole)
No comments:
Post a Comment